AGLAONEMA
Aglaonema merupakan tanaman yang di percaya berasal dari kawasan Asia tengah, menyebar dari Cina bagian selatan, Thailand, Burma, Indonesia hingga Filipina. Habitat dari tanaman ini adalah tempat-tempat yang teduh seperti di bawah semak belukar atau pepohonan dengan daya cahaya rendah. Tumbuhan ini merupakan bagian dari keluarga Araceae, hanmpir sama dengan tumbuhan lain seperti Dieffenbachia, Colocasia, Alocasia, Philodendron dan Anthurium. Sistematika alami tanaman ini adalah sebagai berikut:
Philum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Araceales
Famili : Araceae
Genus : Aglaonema
Spesiess: A. modestum, A. bevispathum, A. cochinchinese, A. pumilum, A. simplex, A. commutatum, A. costatum, A.crispum, A. nitidum.
Seperti kebanyakan tanaman momocot, aglaonema memiliki dasar akar yang berotot. Akar ini tidak hanya berfungsi sebagai perekat tanaman dalam media tumbuh untuk menumbuhkan tanaman secara tegak, tetapi juga berfungsi sebagai organ untuk menahan dan memindahkan air dan suplemen dari media tanam yang kemudian berguna untuk sistem metabolisme tanaman. Karakter dari tanaman aglaonema berbentuk bulat dan berongga, berwarna putih hingga putih kekuningan dan sukulen. Beberapa penyakit yang sering terjangkit pada akar aglonema yang menyebapkan akar tanaman menjadi coklat, sedikit atau bahkan membusuk.
Batang tanaman aglaonema berbentuk bulat dan berongga, tidak berkayu, berwarna putih, hijau atau merah, dan memiliki ruas. Setiap ruas pada batang memiliki satu tunas yang mungkin dapat berkembang menjadi cabang, tetapi ini terjadi jika ruas batang nya tertutup oleh media tanam. Bentuk daun nya berfariasi mulai dari lonjong sampai lanset dengan corak tulang daun menyirip. Daunnya sebagian besar berwarna hijau dengan gradasi warna yang berbeda beda, variasi berbentuk oval dan perfornama dari tanaman ini ada pada daun nya. Tangkai daun memiliki pelepah dan menutupi batang satu sama lain, sehingga tanaman aglaonema tampaknya tidak memiliki batang yang jelas. Salah satu jenis aglonema yang berdaun merah adalah rotundum. Spesies ini bermula dari pulau sumatera, secara definitif di ruang aceh dan sumatera utara.
Bentuk dan warna bunga aglaonema tidaklah berfariatif seperti layak nya warna daunnya. Bunga aglaonema memiliki bentuk mirip seperti jagung yang memanjang. Bagian mekar terdiri dari ekor mekar, spathe dan spadix. Tangkai bunga berwarna hijau sampai hijau kekuningan, memanjang dari batang yang dilindungi oleh pelepah daun. Spathe hijau ke hijau kekuningan menutupi spadiks. Ketika bunga sudah siap, kelopak akan terbuka. Spadiks penting untuk tongkol yang terdiri dari bunga betina yang terletak di pangkal dan bunga jantan yang terletak di atas.
Bunga aglaonema adalah protogynuous, dan itu menyiratkan bahwa bunga jantan dan betina menua secara bersamaan. Pada tanaman ini, bunga betina akan berkembang lebih cepat dari pada bunga jantan. Bunga betina dewasa digambarkan dengan membuka spathe dan stigma (permukaan bunga betina) . Setelah bunga betina siap ,bunga jantan akan menua yang ditunjukkan dengan munculnya serbuk sari yang terlihat seperti tepung putih. Opini yang berbeda tentang perkembangan bunga menunjukkan bahwa cukup sulit untuk membuahi bunga betina dari bunga jantan pada tongkol yang sama. Namun, beberapa kasus menunjukkan adanya produk organik dengan organisme kaya yang belum berkembang yang ditemukan secara normal. Benih ini adalah benih apomiktif yang diperoleh dari organ-organ penting selain sel telur pada bunga betina yang membentuk benih yang subur.
Buah dari tanaman aglaonema berbentuk buah beri, agak lonjong seperti butah tanaman melinjo. Kemudian akan berubah warna, adapapun saat muda waran nya itu hijau dan jika sudah tua warna berubah menjadi kuning hingga menjadi merah. Biji akan tua berumur 6 bulan hingga 12 bulan, tergantung dari jenis aglonema nya, kemudia jika dia di semai akan berbentuk seperti kecambah.
Komentar
Posting Komentar